KUDUS, suaindonesia.com — Penjualan pedagang aksesori dan makanan ringan khas Muria di sekitar Makam Sunan Muria, Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, meningkat selama libur Hari Raya Waisak, dari Senin hingga Selasa ( 12-13/5/2025). Kenaikan ini terjadi akibat tingginya jumlah peziarah dari luar kota yang datang berkunjung.
“Karena liburan, peziarah yang datang banyak. Mereka biasanya membeli oleh-oleh sebelum pulang, jadi penjualan saya naik dua sampai tiga kali lipat,” ujar Selamet Budiono (47), pedagang aksesori khas Muria.
Ia menjual berbagai produk khas Muria seperti tasbih, cincin, gelang, parfum, dan gantungan kunci.
“Kalau hari biasa, hanya terjual sekitar 40 persen dari total dagangan. Tapi, saat liburan seperti ini, bisa sampai 60 persen,” tambahnya.
Sulistiyah (40), pedagang makanan ringan khas Muria, juga merasakan dampak serupa. “Semakin banyak peziarah, penjualan kami pun ikut meningkat,” katanya.
Menurut keduanya, peziarah dari luar kota berkontribusi besar terhadap peningkatan penjualan, terutama saat libur panjang keagamaan seperti Hari Raya Waisak.