JEPARA, suaindonesia.com – Harga bumbu dapur di pasar tradisional Tanggulasi kembali mengalami kenaikan yang cukup tinggi pada Senin (12/5/2025). Kenaikan harga bumbu dapur ini menjadi permasalahan bagi pedagang dan berdampak pada penurunan jual beli pada masyarakat.
Terlihat suasana di salah satu kios sayur lebih sepi dibandingkan minggu sebelumnya. Seorang penjual sayur, Ibu Susi mengungkapkan bahwa harga cabai melonjak drastis dikarenakan cuaca yang kadang panas kadang hujan.
“Kemarin musim panas harga cabai sempat turun di kisaran Rp45.000 hingga Rp43.000 per kilogram, sekarang cuaca nya gak menentu, kadang panas kadang hujan, jadi harga cabai kembali naik di harga Rp70.000 hingga Rp85.000 per kilogram,” ujar Susi.
Pedagang lainnya, Mbak Titis juga menambahkan tak hanya cabai yang naik, melainkan bumbu lainnya dan sayur juga sempat naik.
“Sedangkan bawang merah malah sekarang masih tinggi, sekitar Rp72.000 per kilogram, padahal harga sebelumnya hanya Rp30.000. Sayuran juga sempat naik seperti sayur kol yang awalnya hanya Rp9.000 per kilogram sekarang naik menjadi Rp15.000,” kata Titis.
Kenaikan harga tersebut berdampak langsung ke penghasilan pedagang. Ibu Susi mengeluh mengatakan penghasilan yang didapat tidak mencapai target dibandingkan minggu sebelumnya.
“Kalau harga bumbu lagi naik, pembeli banyak yang berpikir-pikir dulu. Biasanya beli per kilogram, sekarang paling hanya beli eceran Rp5.000. Hari biasa saya bisa bawa pulang uang kotor Rp1.000.000 sekarang cuma dapat Rp600.000 dan banyak barang ga habis ” pungkas Susi.
Hal ini menunjukkan bahwa kondisi cuaca yang tidak menentu telah memicu kenaikan harga komoditas pokok, yang akhirnya berdampak pada kestabilan ekonomi di tingkat pasar tradisional.