KUDUS, suaindonesia.com- Program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muria Kudus (UMK) menggelar kuliah perdana, di Auditorium UMK, Kamis (9/10/2025). Kuliah perdana adalah acara wajib yang dilaksanakan setiap awal semester.
Kuliah Perdana tersebut mengusung tema, “Filosofi Keterampilan Berbahasa Indonesia: Pilar Literasi untuk Membangun Identitas, Logika, Kreativitas, dan Pemikiran Kritis Mahasiswa.” Dr. Asep Purwo Yudi Utomo, M.Pd. selaku narasumber yang juga dosen di Universitas Negeri Semarang (UNNES) hadir menjelaskan materi kepada peserta.
Dalam sesinya, narasumber menekankan bahwa pentingnya menguasai keterampilan berbahasa sebagai fondasi literasi. Dengan memahami komponen reseptif dan produktif, serta memiliki kesadaran akan tantangan di era digital, kita dapat mengembangkan kemampuan berbahasa yang lebih baik melalui proses pembelajaran yang konsisten.
Hal tersebut juga sejalan dengan apa yang diutarakan Dr. Muhammad Noor Ahsin, M.Pd., dalam sambutanya yang menyoroti tentang pentingnya keterampilan bebahasa. Di mana keterampilan berbahasa tersebut meliputi keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
“Keterampilan berbahasa adalah keterampilan yang penting untuk dikuasai, ada empat keterampilan dalam berbahasa, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, serta menulis,” tutur Ahsin dalam sambutannya.
Akan tetapi, realitas menunjukkan hasil berbeda. Dalam penelitiannya mengenai kualitas membaca, Asep menemukan bahwa masih banyak siswa SD (Sekolah Dasar) bahkan SMP (Sekolah Menengah Pertama) yang belum mampu membaca dengan baik. Kondisi ini menandakan bahwa permasalahan literasi masih menjadi tantangan besar yang harus diselesaikan.”
Selain itu dalam kemampuan menulis juga demikian. Masih banyak ditemukan kesalahn-kesalahan dalam tulisan seseorang. Asep menyebutkan hal ini disebabkan karena adanya copy paste, dan semakin maraknya penggunaan AI (Artificial Intelligence). Dalam mengatasi hal tersebut kita harus pandai menyikapi hal-hal baru dan selali berhati-hati.
“Ketika proses menulis atau di fase tertentu, dalam tulisan seseorang akan ditemukan banyak kesalahan hal ini dikarenakan adanya copy paste, dan AI. Dengan adanya AI ini kita harus pandai menyikapi dan berhati hati,” terang Asep dalam sesinya.
Dari beberapa permasalahan di atas maka penting sekali literasi dalam kehidupan. Selain itu Literasi bukan hanya hal komunikasi saja yang kita dapat, namun juga bisa membentuk kesadaran, identitas, dan ketekunan untuk berfikir kritis.
“Literasi bukan hanya hal komunikasi saja, namun juga bisa membentuk kesadaran, identitas, dan ketekunan untuk berfikir kritis,”tutur Asep.
Pada bagian penutup, Asep menekankan bahwa kesuksesan tidak ditentukan oleh kecerdasan intelektual semata, melainkan oleh ketahanan dan ketekunan seseorang dalam menjalani proses. “Orang sukses itu bukan karenya IQ-nya, namun karena ketahanan dalam prosesnya” tegas asep sebelum mengahiri sesinya.












