Kopi Disini, Aroma Semangat dari Gerobak Kopi Pak Rudi di Depan SMP 1 Kudus

Raya Jayana Putri

KUDUS, suaindonesia.com — Sebuah sepeda yang dimodifikasi menjadi gerobak kopi tampak berhenti di depan SMP 1 Kudus pada Jumat (9/5/2025) tepat pukul 10.49 WIB. Gerobak sederhana namun mencolok itu milik seorang pedagang kopi keliling bernama Pak Rudi. Usaha yang dijalankannya diberi nama unik, yaitu “Kopi Disini”, dan telah menarik perhatian warga sekitar karena keunikan konsep serta cita rasa kopinya.

Pak Rudi memulai usaha kopi keliling ini sejak tahun 2024. Ia memilih menggunakan gerobak jalan sebagai sarana berdagang untuk menciptakan kesan klasik dan membedakan usahanya dari pedagang lain. Dengan membawa perlengkapan penyajian lainnya, ia menjajakan berbagai varian kopi seperti kopi hitam, kopi susu, dan es kopi gula aren. Harga kopi yang ditawarkan mulai dari Rp8.000 per gelas.

“Nama ‘Kopi Disini’ saya pilih karena ingin membuat orang tersenyum saat membacanya. Sederhana, tapi mudah diingat,” ujar Pak Rudi saat ditemui di lokasi.

Kehadirannya di depan SMP 1 Kudus bukan tanpa alasan. Ia memilih lokasi tersebut karena ramainya aktivitas pelajar dan waktu-waktu istirahat yang memungkinkan ia menjual dagangan tanpa mengganggu kegiatan belajar mengajar. Pak Rudi biasanya hadir pada jam istirahat pagi atau menjelang siang, menyesuaikan dengan jadwal sekolah.

Meski tampil sederhana, Pak Rudi tetap memperhatikan kualitas. Ia menggunakan biji kopi pilihan dari daerah pegunungan dan meracik minuman dengan metode seduh manual agar cita rasa kopi tetap terjaga. “Saya ingin kopi yang saya jual punya rasa yang khas, walaupun dijual di pinggir jalan,” tambahnya.

Beberapa warga sekolah memberikan tanggapan positif terhadap keberadaan Kopi Disini. Ana, seorang pembeli , menyatakan bahwa ia menyukai rasa kopi susu buatan Pak Rudi yang menurutnya “Manisnya pas dan bikin semangat.” Seorang guru, Ibu Lestari, juga memberikan dukungan. Ia menyebutkan bahwa selama usaha tersebut tidak mengganggu aktivitas sekolah, kehadiran pedagang seperti Pak Rudi dapat menambah warna baru di lingkungan pendidikan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *