KUDUS, suaindonesia.com-Banyak mahasiswa asing yang datang ke Indonesia untuk menempuh pendidikan, termasuk mahasiswa dari Nigeria. Namun, salah satu tantangan terbesar yang mereka hadapi adalah kesulitan berkomunikasi dengan masyarakat setempat. Kendala bahasa dan perbedaan budaya sering kali membuat interaksi menjadi lebih sulit.
Menurut mahasiswa asing asal Nigeria yang tengah belajar di Indonesia, perbedaan bahasa menjadi hambatan utama. Meskipun mereka mencoba belajar bahasa Indonesia, beberapa kosakata dan cara pengucapan tetap sulit dipahami. “Saya sering merasa bingung ketika berbicara dengan teman-teman lokal karena mereka berbicara begitu cepat dan menggunakan istilah yang tidak saya kenal,” ujar Abdullahi Muhammad mahasiswa asing asal Nigeria, Selasa, (13/5/2025).
Selain bahasa, faktor budaya juga berpengaruh. Gaya komunikasi yang berbeda, seperti cara bercanda atau etika berbicara dengan orang yang lebih tua, bisa menjadi hal yang membingungkan bagi mahasiswa asing yang belum terbiasa dengan norma sosial di Indonesia. Mahasiswa asal Nigeria mengaku mengalami kesulitan saat mencoba membaur dalam percakapan atau diskusi.
Untuk membantu mahasiswa asing beradaptasi, universitas telah menyediakan program pendampingan serta kursus bahasa tambahan. Namun, tantangan tetap ada, dan mahasiswa harus mencari cara agar dapat lebih memahami lingkungan sekitar mereka. Salah satu solusi yang mereka lakukan adalah berinteraksi lebih sering dengan teman-teman lokal dan mengikuti kegiatan komunitas mahasiswa internasional.
Meskipun perjalanan adaptasi tidak selalu mudah, banyak mahasiswa asing yang tetap berusaha memahami bahasa dan budaya Indonesia. Dengan kerja sama dari berbagai pihak, hambatan komunikasi ini dapat diatasi, sehingga mahasiswa Nigeria dan mahasiswa asing lainnya dapat merasa lebih nyaman dalam kehidupan akademik maupun sosial di Indonesia.
