Setelah sehari penuh menyampaikan unjuk rasa di depan kantor Bupati, warga Pati merasa kecewa dan geram mendengar putusan Sudewo selaku Bupati Pati (Rabu, 13/08/2025)
Pasalnya Sudewo mengatakan bahwa pemilihan atas dirinya menjadi Bupati sesuai dengan aturan demokrasi yaitu dipilih langsung oleh rakyat, ia tidak bisa mundur begitu saja dari jabatannya sebagai Bupati seperti yang diminta oleh rakyat. Sedangkan anggota DPRD Pati yang sedang menjalankan rapat paripurna siang tadi telah menggunakan hak angket menyetujui surat pemakzulan Sudewo.
Kartono salah satu pemimpin orasi menerangkan “Mula-mula kita tunggu sampai jam 10 siang agar Sudewo berkenan keluar menghadap ke rakyat, sudah mulai ada yang ricuh melempari air mineral. Namun, saat itu kita masih bisa membendung, tapi sampai jam 11 belum ada tanda-tanda sama sekali. Alhasil kita tidak bisa membendung kemarahan warga yang semakin menjadi-jadi.” Terangnya pada sesi wawancara (Rabu, 13/08/2025)
“Kita sudah ada perjanjian dengan pihak berwenang jika yang bersangkutan tidak memenuhi permintaan kami sampai jam 6 sore. Mungkin unjuk rasa ini masih akan berlanjut.” Tambahnya.
Perwakilan aliansi mahasiswa dari Salatiga yang turut serta dalam aksi tersebut juga ikut berpendapat bahwa unjuk rasa warga Pati akan bisa memantik nyala semangat perjuangan di daerah lain.