KUDUS, suaindonesia.com – Teater Jiwa mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Muria Kudus (UMK) akan menggelar dua pementasan dengan Tajuk Mentas Teater Jiwa 23.
Dua Naskah yang akan dipentaskan berjudul “Jong Nusantara” yang disutradari Jesy Segitiga akan digelar Rabu (16/7/2025). Naskah kedua berjudul “Obrok Owok-owok Ebrek Ewek-ewek” yang disutradari Warih Bayu akan dipentaskan di Auditorium UMK, Jumat (18/7/2025).
Ketua panitia mentas teater Jiwa 23 PBSI UMK, Ilma Mufaida, menjelaskan bahwa persiapan mentas teater jiwa telah mencapai tahap akhir. Ilma sedikit membeberkan gambaran dua pementasan tersebut
“Naskah Jong Nusantara yang akan dipentaskan tanggal 16 Juli 2025 menggambarkan kericuhan, pertengkaran, perpecahan, kesedihan, juga ketegangan yang terjadi di atas kapal dengan penumpang dari berbagai suku daerah,” beber Ilma, yang merupakan mahasiswa PBSI UMK semester IV.
“Sedangkan Obrok Owok-owok Ebrek Ewek-ewek,” lanjut ilma, “Yang akan dipentaskan tanggal 18 Juli 2025 menceritakan seorang mahasiswa seni rupa yang terancam tidak lulus. Lalu memanfaatkan batik Sungging Sumirah dari pasar untuk karyanya. Demi menyelamatkan gelar, ia menjalin hubungan asmara dengan anak profesornya agar bisa lulus ujian.”
“Di sisi lain, pasar Bitingan ricuh akibat bentrokan antara pengamen modern dan tradisional yang memperebutkan wilayah mengamen,” tambahnya.
Pembina teater Jiwa PBSI UMK, Dr. Mohammad Kanzunnudin, M.Pd., sekaligus pengampu mata kuliah seni pertunjukan drama berharap pementasan ini memberikan pengalaman yang berharga bagi mahasiswa. Dengan pentas, mahasiswa diharapkan mampu memahami teori dan praktik secara langsung.
“Semoga pentas ini bisa memberikan banyak pengalaman dan manfaat yang berharga bagi mahasiswa. Persiapan mahasiswa sudah sangat baik. Yuk kita tonton dan kita apresiasi pertunjukan teater jiwa mahasiswa PBSI Angkatan 2023 ini,” ujar Kanzunnudin.
Bagi yang berminat menonton pementasan teater jiwa mahasiswa PBSI UMK bisa menghubungi Ratna (082133353312). Satu tiket bisa menonton untuk dua pertunjukkan.
“Kami berharap pementasan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pesan yang mendalam kepada seluruh penonton,” harap Ilma Mufaida. (Red/Ahsin)