KUDUS, suaIndonesia.com -Dua mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muria Kudus (PBSI UMK) terpilih untuk mengikuti student Exchange (pertukaran pelajar) ke Thailand Selatan yang berangkat pada Jumat (4/11/2022) pagi hari. Mereka terpilih mengikuti pertukaran pelajar dari beberapa fakultas FKIP di UMK yang lain, mereka disana ditugaskan untuk mengajar di suatu sekolahan di Thailand selatan selama 1 bulan hingga akhir bulan November. Dua mahasiswa PBSI yang terpilih yaitu Rifqi Ulil Azmi dan Yoga Alfaridzi mereka merupakan mahasiswa PBSI semester 5 yang lolos seleksi karena punya nilai komprehensi baik.
Program Student Exchange merupakan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), mahasiswa yang mengikuti diasana mereka ditugaskan dalam bentuk pemebelajaran di luar prodi yaitu penelitian, proyek kemanusiaan, kewirausahaan, studi/proyek serta membangun desa / kuliah kerja nyata tematik.
Mahasiswa PBSI yang mengikuti praktik mengajar tematik yakni Yoga Alfaridzi dan Rifqi Ulil Azmi ditugaskan mengajar di negara Thailand selatan yang berbeda tempat dimana yoga ditugaskan mengajar di Tampityakarn School, Mayo, Pattani sedangkan Rifqi ditugaskan mengajar di Palian, Trang. Mereka disana ditugaskan untuk mengajarkan serta memperkenalkan bahasa Indonesia kepada siswa-siswi disana atau lebih dikenal sebutan BIPA (Bahasa Indonesia sebagai Penutur Asing).
“Saya mengikuti program ini karena sesuatu sarana dan kesempatan untuk mencari pengalaman yang beleum saya dapatakan,” ujar Rifqi. Ketika ditanya tentang tujuan mengikuti kegiatan ini, salah satu mahasiswa menjelaskan bahwa ikut pertukaran pelajar untuk menambah wawasan internasional. “Tujuan kegiatan ini untuk menambah wawasan dan pengalaman baik nasional maupun internasional, sekaligus memperkenalkan budaya-budaya di Indonesia ke luar negeri dan lain-lain,” ujar Yoga.
Proses pertukaran pelajar dan pengajaran selama mereka mengajar di Thailand diharapkan bisa bermanfaat bagi siswa-siswi disana, serta memperkenalkan budaya dan bahasa Indonesia serta meningkatkan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa Internasional.
Mahasiswa PBSI selama ditugaskan mengajar, mereka juga harus menyesuaikan lingkungan disana yaitu terkait penyesuaian lingkungan disana sebutulnya tidak jauh berbeda dengan di Indonesia kemungkinan mereka masih kesulitan untuk berbahasa yang berbeda abjad serta sebagian dari masyarakat disana ada yang bisa berbahasa melayu sehingga memudahkan mereka dalam berkomunikasi.