DEMAK, suaindonesia.com – Musim tanam bawang merah di Desa Tugu Lor, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, dimulai pada awal Mei 2025. Namun, cuaca yang tidak menentu menjadi tantangan utama bagi petani setempat.
Ketua kelompok tani Pos Seto, Roh Hadi (73), memaparkan di kelompoknya terdapat sekitar 14 hektare yang ditanami bawang merah. Ia mengungkapkan bahwa musim tanam kali ini dihadapkan dengan cuaca yang tidak menentu dan ketidakstabilan harga pasar.
“Di dalam menanam bawang merah terdapat beberapa masalah, terutama cuaca dan pasar. Jadi kalau panennya bagus tapi pasar tidak memungkinkan, kan tetap merosot,” ujar Roh Hadi saat ditemui di kediamannya Desa Tugu Lor Rt 04 Rw 02, Selasa (13/5/2025).
Untuk menyiasati kondisi cuaca ekstrem, para petani di Desa Tugu Lor menggunakan pupuk impor guna menjaga kualitas tanaman bawang merah. “Kami sekarang pakai pupuk impor karena lebih tahan untuk cuaca seperti sekarang. Kalau tidak, daunnya mudah layu dan umbinya kecil,” tambah Roh Hadi.
Sementara itu Nor Syahid (43), selaku petani bawang di Tugu Lor mengatakan, jika musim tanam tahun ini lebih sulit dibanding tahun lalu. “Karena tahun ini curah hujan terlalu tinggi jadi perawatan bawang merah sedikit sulit, berbeda dengan tahun kemarin,” ujarnya.
Meski menghadapi berbagai tantangan, para petani berharap panen tahun ini tetap berjalan lancar dan hasilnya memuaskan.